M a n g - O m e t - T e a


PASAR FLORA | TREND FLORA | WISATA FLORA


Monday, January 31, 2022

Berawal dari banyaknya seliweran video di beranda medsos tentang mencangok pohon pepaya, membuat saya penasaran dan bertanya tanya, apa bisa pohon pepaya dicangkok? kan tidak ada kambiumnya, mengulitinya bagaimana supaya bisa dicangkok.

Dengan rasa penasaran tersebut, akhirnya saya tonton video tentang mencangkok pohon pepaya tersebut, dari awal intro video sampai akhir video, bahkan jeda iklanpun saya tonton tanpa skip, saya amati dan perhatikan mulai dari cara-caranya, media cangkoknya, perawatannya, lama keluar akarnya, hingga potong cangkokan dan menanamnya. Awalnya saya pikir videonya hoax, hanya untuk menarik banyak pengunjung dan agar banyak penontonnya.

Tapi saya mencoba menepis pikiran tersebut dengan mencoba menonton beberapa video berbeda dengan topik yang sama, yaitu mencangkok pohon pepaya. Beberapa video saya tonton beberapa kali, alhasil saya yakinkan diri kalau itu benar adanya, bukan video hoax, bukan video tipu-tipu agar menarik banyak penonton.

Daripada terus dihinggapi rasa penasaran tentang video mencangkok pohon pepaya tersebut, apakah betul pohon pepaya bisa dicangkok? Akhirnya saya tekadkan diri untuk membuktikannya sendiri dengan langsung praktek mencangkok pohon pepaya yang ada di kebun.

Tiga kali percobaan praktek mencangkok pohon pepaya saya lakukan dengan metode yang sama dengan yang ada di video video yang saya tonton. Percobaan pertama berakhir dengan kegagalan, batang busuk, media dijadikan sarang semut. Percobaan kedua, juga berakhir dengan kegagalan, persis mirip dengan percobaan pertama, batang busuk, banyak semut yang bersarang di media cangkok.

Baca juga:
Pepaya california - asli Indonesia
Menanam jewawut di dalam polibag kecil

Setelah dua kali percobaan tersebut, sempat menyerah dan terpikir bahwa video tentang mencangkok pohon pepaya hanyalah kebohongan. Tapi saya yakinkan diri lagi untuk mencobanya kembali, kebetulan di kebun ada pohon pepaya california yang sudah berkurang produktifitasnya, akhirnya saya jadikan untuk percobaan mencangkok pohon pepaya yang ketiga kalinya.

Pada percobaan yang ketiga mencangkok pohon pepaya ini, saya mengganti media cangkoknya dengan menggunakan daun pohon lamtoro yang sudah membusuk, saya ambil dari permukaan tanah di bawah pohon lamtoro, sedangkan pada percobaan pertama dan kedua saya menggunakan tanah biasa sebagai media cangkoknya, saya menduga media cangkok dari tanah terlalu solid yang membuat sirkulasi udara kurang maksimal dan terlalu lembab, sehingga batang membusuk.

Dengan media cangkok dari daun lamtoro yang membusuk (mungkin bisa disebut kompos daun lamtoro), media cangkok tidak terlalu solid (padat) sehingga sirkulasi udara berjalan. Akan tetapi cangkokan pohon pepaya tersebut harus terkontrol, dimana saat media cangkok terlihat kering, harus disiram. Setelah kurang lebih satu bulan lamanya menunggu, akhirnya terlihat titik putih seperti akar di permukaan luar cangkokan. Membuat saya bahagia tidak terkira sekaligus semakin penasaran apakah betul itu akar pohon pepaya atau bukan.

Setelah beberapa hari dari kemunculan titik putih pada permukaan cangkokan pohon pepaya tersebut, akhirnya titik putih itu semakin tampak jelas dan memanjang menampakkan dan meyakinkan bahwa itu betul akar.

Yeahhhhhhhhh sangat bahagia sekali melihatnya, berhasil mencangkok pohon pepaya, bisa membuktikan kebenaran dari video video tersebut dan menghapus rasa penasaran yang ada tentang mencangkok pohon pepaya.