M a n g - O m e t - T e a


PASAR FLORA | TREND FLORA | WISATA FLORA


Tuesday, October 31, 2023

Tanaman hias adalah penyemarak ruangan yang tak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan suasana di dalam rumah (dalam hal ini tanaman hias indoor). Bagi para pecinta tanaman hias, menjaga agar tanaman tetap sehat dan cantik adalah hal yang sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips ampuh untuk merawat tanaman hias Anda dengan baik.

Tanaman Hias Hanjuang Merah

 

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Salah satu faktor kunci dalam merawat tanaman hias adalah memilih lokasi yang sesuai. Setiap jenis tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda. Beberapa tanaman memerlukan banyak cahaya matahari langsung, sementara yang lain lebih baik ditempatkan di tempat yang teduh. Pastikan untuk memahami kebutuhan cahaya tanaman Anda dan letakkan mereka sesuai dengan persyaratan ini.

Selain cahaya, untuk tanaman hias indoor perlu diperhatikan juga tata letaknya, hal ini disesuaikan dengan nilai estetika dan fungsinya. Sebagai contoh, tidak layak meletakan tanaman hias yang berukuran besar di atas meja, hal ini bisa mengganggu orang ketika mengobrol dan terlalu riskan membuat meja rusak karena terlalu berat, atau pun hal lainnya.


2. Air dengan Bijak

Penyiraman yang tepat sangat penting. Terlalu sedikit air dapat membuat tanaman layu dan mati, sementara terlalu banyak air bisa menyebabkan akar busuk. Selalu periksa kelembaban tanah sebelum menyiram. Saat menyiram, pastikan air mengalir dengan leluasa melalui lubang drainase pot. Selain itu juga perlu diperhatikan berdasarkan jenis tanamannya, karena terkadang beberapa tanaman memerlukan banyak air, dan beberapa tanaman lain hanya memerlukan air yang sangat sedikit saja.


3. Perawatan Daun

Membersihkan daun tanaman secara teratur adalah langkah penting dalam menjaga kecantikan mereka. Gunakan kain lembut yang dibasahi untuk membersihkan debu dan kotoran dari permukaan daun. Ini membantu tanaman menjalani proses fotosintesis dengan baik. Hal ini harus rutin dilakukan terutama ketika musim kemarau dan banyak angin, yang berpotensi membawa debu dan menempel pada daun.


4. Pemupukan yang Tepat

Pemupukan adalah salah satu cara untuk memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Gunakan pupuk yang sesuai dengan jenis tanaman hias Anda dan ikuti petunjuk penggunaan dengan teliti. Terlalu banyak pupuk bisa merusak tanaman, jadi gunakan dengan bijak.


5. Pruning

Memangkas tanaman secara teratur membantu mempertahankan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Selain itu, ini juga menghilangkan daun atau cabang yang mati atau sakit yang dapat menjadi sumber masalah kesehatan tanaman. Membuang daun yang sudah tua yang sekiranya sudah tidak produktif dalam proses fotosintesis merupakan salah satu bagian dari pruning ini.


6. Perlindungan dari Hama dan Penyakit

Pantau tanaman Anda untuk tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti daun yang berlubang atau berubah warna, segera identifikasi masalahnya dan ambil tindakan yang sesuai. Pilihan pertama harus selalu pengendalian hama dan penyakit secara alami, seperti membersihkan daun dengan sabun cair atau menyemprotkan campuran air dan minyak neem.

Selain daun yang berlubang dan berubah warna, tanda-tanda adanya hama dan penyakit pada tanaman juga bisa dilihat pada bagian bawah daun, terkadang bibit kutu daun atau pun kutu kebul bermula menempel pada bagian bawah daun. 


7. Cintai Tanaman Anda

Saat Anda mencintai tanaman Anda dan memberikan perhatian yang baik, ini akan tercermin pada kesehatan dan kecantikan tanaman. Bicaralah pada tanaman Anda, beri mereka perhatian ekstra, dan mereka akan memberikan Anda keindahan dan kegembiraan dalam rumah Anda. Ada beberapa testimoni menyebutkan bahwa tanaman yang kita rawat itu mendengarkan apa yang kita ucapkan.


Dengan demikian, merawat tanaman hias agar tetap sehat dan cantik memerlukan perhatian dan perawatan yang tepat. Dengan pemilihan lokasi yang tepat, penyiraman yang bijak, perawatan daun, pemupukan yang sesuai, pemangkasan, perlindungan dari hama dan penyakit, serta penuh cinta dalam merawatnya, Anda dapat memastikan bahwa rumah Anda selalu dihiasi oleh tanaman hias yang indah dan sehat.


Dengan mengikuti tips di atas, mudah-mudahan Anda bisa sukses dalam merawat tanaman hias. Nikmatilah kecantikan alam dan manfaat positif yang dibawa oleh tanaman hias yang Anda miliki.

Saturday, March 11, 2023

Buah srikaya merupakan salah satu buah tropis yang populer di Indonesia. Buah srikaya memiliki daging buah yang lembut dan manis dengan aroma yang khas. Namun, memanen buah srikaya dengan tepat membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu teman-teman untuk mengenali ciri-ciri buah srikaya yang siap dipanen dengan mudah:

 

Warna Kulit Buah Srikaya

Warna kulit buah srikaya yang matang umumnya lebih gelap daripada buah yang belum matang. Pilihlah buah srikaya dengan kulit yang lembut dan tidak terlalu keras. Hindari buah srikaya dengan kulit yang terlalu keriput atau rusak.

 

Ukuran dan Bentuk Buah Srikaya

Ukuran dan bentuk buah srikaya yang matang umumnya lebih besar dan bulat daripada buah yang belum matang. Pilihlah buah srikaya dengan ukuran dan bentuk yang seragam dan tidak cacat. Hindari buah srikaya yang terlalu kecil atau terlalu besar.

 

Kematangan Buah Srikaya

Anda dapat memeriksa kematangan buah srikaya dengan cara menggetoknya. Buah srikaya yang matang akan terdengar berbunyi keroncongan saat diketuk. Hindari memanen buah srikaya yang masih terdengar berisi atau terlalu lunak.

 

Aroma Buah Srikaya

Buah srikaya yang matang umumnya memiliki aroma yang kuat dan wangi. Perhatikan aroma buah srikaya saat memilih buah yang akan dipanen. Hindari buah srikaya yang tidak memiliki aroma atau memiliki aroma yang tidak sedap.

 

Masa Panen Buah Srikaya

Setiap varietas buah srikaya memiliki masa panen yang berbeda-beda. Pastikan teman-teman mengetahui waktu panen yang tepat untuk varietas buah srikaya yang teman-teman tanam. Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat memanen buah srikaya.

 

Lekukan / Sisik pada Kulit Buah 

Ciri buah srikaya matang yang siap dipanen juga bisa dilihat dari lekukan kulitnya. Kulit Buah srikaya memiliki lekukan-lekukan menyerupai semacam sisik, umumnya buah srikaya yang belum matang lekukannya masih menonjol sedangkan yang sudah matang lekukannya agak landai. Selain itu, buah srikaya yang matang memiliki kerenggangan yang agak jauh antar lekukannya, sedangkan buah yang belum matang lekukannya masih rapat.

 
Dalam memanen buah srikaya, penting untuk menghindari memetik buah yang belum matang atau sudah terlalu matang. Buah srikaya yang dipetik dengan tepat akan memberikan rasa dan aroma yang terbaik. Selain itu, pastikan untuk menyimpan buah srikaya dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga.

 

Demikianlah beberapa tips dan trik yang mungkin dapat membantu teman-teman mengenali ciri-ciri buah srikaya yang siap dipanen dengan mudah. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, teman-teman dapat memperoleh buah srikaya dengan kualitas terbaik dan memuaskan. Semoga bermanfaat.

Saturday, March 4, 2023

Teman-teman, pada tulisan ini berisi tentang mencangkok belimbing. Di depan rumah ada pohon belimbing yang tumbuh dari biji. Usianya hampir satu tahun dengan ketinggian sekitar setengah meter. Sebenarnya ketinggiannya sudah tinggi, hanya saja sering dipangkas karena posisi tumbuhnya kurang tepat, terlalu dekat dengan pondasi rumah dan menutupi tanaman lain di bawahnya karena terlalu rimbun.

 

Salah posisi tumbuhnya ini menyebabkan saya harus membuangnya karena takut mengganggu pondasi rumah dan tanaman disekitarnya. Akan tetapi sayang sekali kalau harus dibuang begitu saja, karena pohonnya bagus dan sehat. Akhirnya saya putuskan untuk mencangkoknya, supaya nantinya bisa dipindah tanamkan di kebun. Bisa saja langsung dipindahkan dengan cara didongkel akarnya, tapi takut tidak berhasil tumbuh.

 

Nah teman-teman, apa itu mencangkok? mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengerat atau menyayat kulit pohon dan membungkusnya dengan media tanam agar nantinya keluar akar dari keratan atau sayatan tersebut. Dalam budidaya belimbing, teknik mencangkok dapat digunakan untuk memperbanyak jenis-jenis belimbing yang unggul dan memiliki kualitas yang lebih baik.

 

Perbanyakan Dengan Mencangkok Belimbing

 

Mencangkok belimbing dapat dilakukan dengan mudah menggunakan teknik yang benar. Sebelum melakukan teknik mencangkok, pastikan pohon belimbing yang akan dicangkok sehat dan cukup dewasa untuk diambil bagian cabangnya. Cabang yang diambil biasanya memiliki diameter sekitar 1-2 cm dan sudah tua. Berikut adalah langkah-langkah melakukan teknik mencangkok belimbing:

 

  1. Pilih cabang belimbing yang akan dicangkok dan buat sayatan sekitar 1-2 cm di sekitar cabang tersebut.
  2. Tempatkan hormon perangsang akar pada bagian yang sudah disayat.
  3. Bungkus bagian tersebut dengan polybag atau bahan plastik lainnya untuk menjaga kelembaban dan mempercepat pertumbuhan akar.
  4. Tunggu sekitar 2-3 minggu hingga akar tumbuh di bagian yang sudah disayat.
  5. Setelah akar tumbuh, pisahkan bagian yang sudah dicangkok dari induk tanaman dan tanam di tempat yang baru.


Teknik mencangkok belimbing ini cukup mudah dan efektif dilakukan. Selain itu, keuntungan lain dari teknik mencangkok adalah dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya, sehingga kualitas buah yang dihasilkan dapat dipastikan.


Teman-teman tahu tidak kalau belimbing merupakan buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan? Buah belimbing kaya akan vitamin C dan antioksidan, sehingga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Selain itu, belimbing juga memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus.

 

Dalam budidaya belimbing, teknik mencangkok sangat diperlukan untuk memperbanyak jenis belimbing yang unggul dan memiliki kualitas yang lebih baik. Tanaman belimbing yang dihasilkan dari teknik mencangkok biasanya lebih cepat berbuah dan memiliki kualitas buah yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang dibiakkan dari biji.

 

Dalam mengembangkan teknik mencangkok belimbing, penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti kondisi cuaca, kelembaban, dan kualitas tanah. Selain itu, penggunaan bahan perangsang akar yang tepat juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan akar dan memperkuat sistem perakaran tanaman.

 

Secara keseluruhan, teknik mencangkok belimbing adalah cara yang efektif untuk memperbanyak tanaman belimbing dengan kualitas yang lebih baik. Dengan mengembangkan teknik ini, diharapkan budidaya belimbing dapat semakin berkembang dan menghasilkan buah belimbing yang berkualitas tinggi.

Friday, February 24, 2023

Teman-teman, hari ini saya menemukan hal menarik sekaligus menjengkelkan. seperti terlihat pada gambar, segerombolan belalang yang masih kecil sedang nangkring pada bibit pohon yang masih kecil. Sangat menarik karena ukurannya yang masih kecil, sangat imut-imut. Sekaligus juga sangat menjengkelkan, karena bisa merusak dengan memakan daun tanaman.

 

hama belalang

 

Hama belalang ini dapat menjadi masalah besar bagi petani dan tukang kebun. Serangan mereka bisa merusak tanaman terutama bagian daun. Namun, dengan mengenal tanda-tanda serangan dan mengetahui cara mengendalikannya, kita dapat melindungi kebun kita dari hama belalang.

Selain merusak bagian daun, Hama belalang juga merusak bagian lain tanaman dengan cara mengunyah bunga, dan buah. Beberapa tanda-tanda serangan hama belalang adalah sebagai berikut:

  1. Kerusakan pada daun: Belalang umumnya akan mengunyah daun pada bagian tepi, dan ini akan membuat tanaman terlihat seperti terpotong-potong. Jika kerusakan parah, daun mungkin terlihat berlubang atau bahkan hilang.
  2. Kehadiran bekas gigitan: Belalang umumnya menggigit dengan tiga gigitan, meninggalkan bekas gigitan yang biasanya ada di bagian tepi daun.
  3. Kotoran belalang: Hama belalang akan meninggalkan kotoran mereka di atas daun atau pada permukaan tanah.

 

Nah teman-teman, dengan mengetahui tanda-tanda serangan belalang tersebut, kita bisa mengatasi serangan hama belalang dengan cara mengendalikannya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama belalang di kebun:

  1. Menjaga kebersihan kebun: Hama belalang suka bersembunyi di dedaunan yang rimbun dan di tanah. Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan kebun secara teratur.
  2. Membuat perangkap belalang: Kita dapat membuat perangkap belalang yang sederhana dan murah menggunakan botol plastik, air sabun, dan lampu. Pasang perangkap di area yang sering diserang belalang.
  3. Menggunakan predator alami: Ada beberapa jenis predator alami seperti burung dan serangga pemangsa yang dapat membantu mengendalikan hama belalang di kebun.
  4. Menggunakan pestisida organik: Pestisida organik, seperti minyak neem, dapat membantu mengendalikan serangan hama belalang tanpa merusak lingkungan.

 

Dalam mengatasi serangan hama belalang, pastikan untuk memilih cara yang ramah lingkungan dan aman bagi tanaman serta hewan di kebun ya teman-teman. Dengan mengidentifikasi serangan hama belalang dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi kebun kita dari serangan hama belalang.

Sunday, February 19, 2023

Teman-teman, pada tulisan ini akan membahas tentang bawang dayak. Awalnya saya pikir tanaman ini berasal dari daerah suku dayak berada. setelah mencari-cari informasi, ternyata bawang dayak ini berasal dari luar, tepatnya dari Amerika.

Seperti umumnya tanaman bawang, bawang dayak ini juga memiliki bentuk seperti bawang merah, hanya saja warna merahnya lebih pekat. Memiliki akar serabut dan umbi yang berlapis. Sepintas memiliki daun seperti daun pohon kurma yang masih kecil, berbentuk memanjang dan bergelombang.



Saya sendiri tertarik untuk menanam pohon bawang dayak ini karena beberapa sumber menyebutkan kalau bawang dayak ini memiliki banyak khasiat terutama dalam kesehatan. Beberapa orang menjadikan bawang dayak ini sebagai obat tradisional untuk mengobati flu, masuk angin, dan sakit perut. Bahkan sumber lain menyebutkan bahwa bawang dayak ini bisa menyembuhkan penyakit kronis, seperti tumor dan kanker.

Dengan alasan itulah saya tertarik untuk menanam bawang dayak. Karena lahan yang sempit, saya menanamnya di dalam pot dan polibag. Bagaimana saya menanam bawang dayak dalam pot dan polibag ini? Baca terus sampai selesai tulisannya ya teman-teman.

Pada dasarnya sama saja, baik menggunakan wadah pot ataupun polibag, hanya saja berbeda wadah atau tempatnya. Hal yang paling penting dalam hal ini adalah media tanam, sebaiknya gunakan media tanam yang subur dengan mencampurkan tanah dan pupuk kandang serta sekam. Kemudia masukan ke dalam wadah, baik pot atau pun polibag.

Setelah media tanam siap, pilihlah umbi bawang dayak yang sudah tua, tidak cacat dan sudah keluar tunas kira-kira 3-5 cm sebagai benihnya, kemudian tanam pada media tanam yang sudah disiapkan, dan simpan pada tempat teduh terlebih dahulu, dan lakukan perawatan.

Perawatan tanaman bawang dayak sendiri seperti halnya perawatan tanaman lainnya, berupa penyiraman, penyiangan dan pencegahan hama. Penyiraman sendiri tergantung dari kondisi kelembaban media tanam, jika dirasa kering, maka lakukan penyiraman, akan tetapi jika dirasa masih basah, sebaiknya jangan lakukan penyiraman.



Penyiangan dilakukan ketika ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman bawang dayak, hal ini menjaga agar nutrisi pada media tanam tidak habis terserap oleh gulma tersebut. Sedangkan untuk pencegahan hama bisa dilakukan dengan cara penyemprotan agar hama tidak mendatangi tanaman bawang dayak.

Bawang dayak bisa dipanen pada umur 5-6 bulan setelah tanam, dengan cara menggalinya dengan hati-hati supaya tidak melukai umbi bawang. Kemudian cucilah bawang dayak dengan menggunakan air untuk menghilangkan sisa tanah yang menempel, dan potonglah daunnya serta kering anginkan bawang dayak untuk menyimpannya dalam waktu lama agar awet dalam penyimpanan.

Sunday, February 12, 2023

Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini saya terinspirasi dengan sampah. Hampir setiap hari saya selalu membuang sampah, kebanyakannya merupakan sampah rumah tangga terutama sampah dapur, yaitu sampah bekas kemasan belanja, sisa makanan, sisa potongan sayuran untuk memasak, dan sampah dapur lainnya.

Sebelum saya membuang sampah tersebut, biasanya saya memilah-milahnya dulu untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Nah pada saat memilah sampah ini saya menemukan beberapa sampah sisa potongan sayuran untuk memasak yang tidak terpakai, yaitu potongan pangkal bawah daun bawang yang masih ada akarnya, panjangnya sekitar seruas jari tangan orang dewasa.

Potongan pangkal daun bawang ini merupakan sampah dapur, sisa memasak, bagian pangkal dekat akar ini biasanya tidak dipakai memasak. Nah dari potongan pangkal daun bawang yang saya temukan di sampah ini, karena masih memiliki akar, saya terpikirkan untuk menanamnya kembali, siapa tahu bisa tumbuh bagus dan dipanen untuk kemudian dipakai memasak lagi.

Karena saya menemukan beberapa potongan daun bawang, saya mencoba menanamnya di kebun, sebagian saya grounding (menanamnya langsung di tanah) dan sebagian saya tanam di polibag. Kemudian saya rawat, hampir setiap hari saya perhatikan kondisinya, jika tanah agak kering, saya siram dengan air kolam secukupnya, tapi jangan terlalu basah, karena daun bawang ini sepertinya kurang suka dengan yang basah-basah kuyup, karena beberapa pohon yang saya tanam di tanah yang terlalu basah berakhir layu dengan kondisi akar membusuk.

Jika ada hewan yang sekiranya mengganggu pertumbuhannya, baik itu ulat ataupun serangga lainnya, saya singkirkan. Beberapa daun sudah berlubang, saya lihat ternyata ada ulat bersembunyi di dalam rongga daunnya. Dan saya siangi jika ada tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya, terutama gulma, ini untuk menghindari perebutan nutrisi dari tanah.

Dan alhasil, bawang polong yang ditanam sudah berusia sekitar 2 bulanan menampakan kemolekannya, menggoda untuk dipanen. Walaupun tidak sebagus yang ditanam oleh para petani sayuran, tapi lumayan lah untuk yang amatiran seperti saya. Daunnya cukup hijau, cukup lebat ada beberapa tangkai daunnya dalam satu pohon, bisa dipanen dan dimanfaatkan untuk memasak.

Saturday, February 4, 2023

Teman-teman, Azolla microphylla merupakan tanaman paku yang istimewa karena mampu menambat nitrogen bebas, sehingga memiliki kandungan protein yang tinggi sekitar 30% dari berat kering. Dengan cukup tingginya kandungan protein tersebut, menjadikan azolla microphylla sebagai salah satu alternatif untuk pakan ternak, baik itu sebagai pakan pengganti maupun pakan campuran.

Beberapa sumber yang didapat dari internet, azolla microphylla sudah dipakai oleh beberapa peternak sebagai pakan alternatif untuk ternaknya, baik itu pakan pengganti maupun campuran, diantaranya untuk pakan sapi, kambing, kelinci, ikan, unggas (ayam, bebek, entok), dan lainnya.

Baca juga:
Ternak Azolla Microphylla Di Jerigen Bekas
Azolla Microphylla untuk Pakan Ikan
Menanam Azolla Microphylla di Sawah

Saya sendiri sudah mencobanya sebagai pakan ikan nila, dan memang betul ikan nila sangat lahap memakan azolla microphylla. Sehingga saya berinisiatif untuk membudidayakannya, dalam hal ini saya menggunakan metode jaring apung, dimana saya ternak azolla pada kolam ikan tapi disekat dengan jaring untuk mencegah dimakan oleh ikan.

Kenapa saya letakan jaring apung tersebut di kolam ikan? Alasannya karena keterbatasan lahan, dan supaya azolla tersebut mendapatkan pupuk alami dari kotoran ikan yang ada pada kolam tersebut. Sehingga saya berinisiatif untuk meletakan jaring apung tersebut pada kolam ikan.

Hasilnya cukup bagus, dalam waktu 2-4 pekan, azolla microphylla dapat menutupi semua permukaan jaring apung dengan luas sekitar 1x2 meter. Pertumbuhannya cukup baik, terlihat dari warnanya yang hijau menandakan azolla microphylla tumbuh dengan baik dan sehat walaupun tidak pernah dipupuk apapun. Hal ini mungkin dikarenakan adanya kotoran ikan sebagai pengganti pupuknya. Biasanya saya memanen azolla tersebut satu kali dalam sepekan, saya panen sekitar 30-50% dari total luas permukaannya.

Walaupun cukup mudah, ada beberapa kendala yang saya temukan dalam beternak azolla microphylla dengan metode jaring apung ini, diantaranya: adanya kepiting yuyu yang merobek jaring, sehingga ikan masuk ke dalam jaring dan menghabiskan semua azolla. Kendala lainnya ketika musim hujan, ketika hujan turun dengan deras, membuat air mengalir cepat membawa kotoran ikan yang berguna sebagai pupuk, sehingga pertumbuhan azolla microphylla terlihat kurang bagus pada saat musim hujan.

Dari beberapa kendala tersebut, beternak azolla microphylla dengan metode jaring apung sebaiknya diletakan pada kolam air yang tenang airnya (lebih baik lagi air yang tidak mengalir) dan tidak adanya hama pengganggu seperti kepiting yuyu atau lainnya yang bisa merobek jaring dan atau mengganggu pertumbuhan azolla microphylla.

Saturday, January 28, 2023

Halo teman-teman ketemu lagi di blog saya ya, semoga teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat dan tak kurang satu apapun, aamiin. Nah teman-teman, pada tulisan kali ini saya akan mengoceh tentang tanaman terung-terungan atau Bahasa kerennya Solanaceae, yaitu tentang tanaman takokak (Solanum torvum) dan tanaman leunca atau ranti atau terung hitam (Solanum nigrum).

takokakleunca

Teman-teman, pada beberapa tulisan yang lalu saya sudah menulis tentang tanaman takokak (Solanum torvum) tanaman liar segudang manfaat, karena banyak sekali mengandung zat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Serta tulisan kuliner takokak, dimana didalamnya saya mengoceh tentang berbagai macam olahan kuliner berbahan takokak, mulai dari tumis, sampai sayur.

 

Baca juga:
Inilah Kuliner Takokak, Si Terung Pipit yang Nikmat dan Kaya Manfaat
Takokak, Tanaman Liar Segudang Manfaat

 

Nah pada tulisan kali ini, saya ingin mengoceh membandingkan antara takokak dan leunca, kenapa saya membandingkan antara takokak dan leunca? Karena menarik mengamati kesamaan/kemiripan dan perbedaan pada buahnya yang bergerombol, ya bisa dibilang mirip tapi berbeda.

 

Langsung saja ya teman-teman, saya awali dengan membandingkan dari batang pohonnya. Pohon takokak memiliki batang yang berkayu, bisa menjulang tinggi hingga 2-3 meter, berbulu dan berduri, mirip dengan pohon terung, hanya saja pohon terung lebih pendek. Sedangkan untuk leunca memiliki pohon yang pendek, kurang dari 1 meter, tidak berkayu dan tidak berbulu.

takokak

Sedangkan jika mengamati daunnya, pohon takokak memiliki daun yang lebar dan besar, sekitar 20-25 cm, memiliki bulu halus pada permukaan daunnya, mirip seperti daun pohon terung. Berbeda dengan leunca yang memiliki daun yang lebih kecil hanya sekitar 5-8 cm, dan tidak berbulu.

 

Berikutnya membandingkan bagian buahnya, takokak memiliki buah yang lebih besar dari leunca, sekitar diameter 1 cm, sedangkan leunca memiliki diameter dibawah 1 cm. Kulit buah takokak lebih tebal dari kulit buah leunca, sehingga jika ingin memasak buah takokak harus lebih lama dibandingkan memasak buah leunca, agar empuk. Untuk rasa, secara sekilas hampir mirip, hanya saja rasa buah takokak cenderung agak sedikit pahit, sedangkan leunca memiliki rasa yang cenderung sedikit manis. Jika matang, buah takokak akan berwarna menguning, sedangkan leunca akan berwarna hitam.

takokak matang warna kuningleunca matang warna hitam

Demikian teman-teman perbandingan secara fisik antara tanaman takokak dan leunca, semoga bermanfaat untuk kita semua ya tulisan ini. Jangan lupa menanam ya teman-teman, karena dengan menanam, berarti kita membangun pabrik oksigen yang sangat bermanfaat untuk kehidupan.