M a n g - O m e t - T e a


PASAR FLORA | TREND FLORA | WISATA FLORA


Sunday, February 19, 2023

Teman-teman, pada tulisan ini akan membahas tentang bawang dayak. Awalnya saya pikir tanaman ini berasal dari daerah suku dayak berada. setelah mencari-cari informasi, ternyata bawang dayak ini berasal dari luar, tepatnya dari Amerika.

Seperti umumnya tanaman bawang, bawang dayak ini juga memiliki bentuk seperti bawang merah, hanya saja warna merahnya lebih pekat. Memiliki akar serabut dan umbi yang berlapis. Sepintas memiliki daun seperti daun pohon kurma yang masih kecil, berbentuk memanjang dan bergelombang.



Saya sendiri tertarik untuk menanam pohon bawang dayak ini karena beberapa sumber menyebutkan kalau bawang dayak ini memiliki banyak khasiat terutama dalam kesehatan. Beberapa orang menjadikan bawang dayak ini sebagai obat tradisional untuk mengobati flu, masuk angin, dan sakit perut. Bahkan sumber lain menyebutkan bahwa bawang dayak ini bisa menyembuhkan penyakit kronis, seperti tumor dan kanker.

Dengan alasan itulah saya tertarik untuk menanam bawang dayak. Karena lahan yang sempit, saya menanamnya di dalam pot dan polibag. Bagaimana saya menanam bawang dayak dalam pot dan polibag ini? Baca terus sampai selesai tulisannya ya teman-teman.

Pada dasarnya sama saja, baik menggunakan wadah pot ataupun polibag, hanya saja berbeda wadah atau tempatnya. Hal yang paling penting dalam hal ini adalah media tanam, sebaiknya gunakan media tanam yang subur dengan mencampurkan tanah dan pupuk kandang serta sekam. Kemudia masukan ke dalam wadah, baik pot atau pun polibag.

Setelah media tanam siap, pilihlah umbi bawang dayak yang sudah tua, tidak cacat dan sudah keluar tunas kira-kira 3-5 cm sebagai benihnya, kemudian tanam pada media tanam yang sudah disiapkan, dan simpan pada tempat teduh terlebih dahulu, dan lakukan perawatan.

Perawatan tanaman bawang dayak sendiri seperti halnya perawatan tanaman lainnya, berupa penyiraman, penyiangan dan pencegahan hama. Penyiraman sendiri tergantung dari kondisi kelembaban media tanam, jika dirasa kering, maka lakukan penyiraman, akan tetapi jika dirasa masih basah, sebaiknya jangan lakukan penyiraman.



Penyiangan dilakukan ketika ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman bawang dayak, hal ini menjaga agar nutrisi pada media tanam tidak habis terserap oleh gulma tersebut. Sedangkan untuk pencegahan hama bisa dilakukan dengan cara penyemprotan agar hama tidak mendatangi tanaman bawang dayak.

Bawang dayak bisa dipanen pada umur 5-6 bulan setelah tanam, dengan cara menggalinya dengan hati-hati supaya tidak melukai umbi bawang. Kemudian cucilah bawang dayak dengan menggunakan air untuk menghilangkan sisa tanah yang menempel, dan potonglah daunnya serta kering anginkan bawang dayak untuk menyimpannya dalam waktu lama agar awet dalam penyimpanan.

Sunday, February 12, 2023

Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini saya terinspirasi dengan sampah. Hampir setiap hari saya selalu membuang sampah, kebanyakannya merupakan sampah rumah tangga terutama sampah dapur, yaitu sampah bekas kemasan belanja, sisa makanan, sisa potongan sayuran untuk memasak, dan sampah dapur lainnya.

Sebelum saya membuang sampah tersebut, biasanya saya memilah-milahnya dulu untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Nah pada saat memilah sampah ini saya menemukan beberapa sampah sisa potongan sayuran untuk memasak yang tidak terpakai, yaitu potongan pangkal bawah daun bawang yang masih ada akarnya, panjangnya sekitar seruas jari tangan orang dewasa.

Potongan pangkal daun bawang ini merupakan sampah dapur, sisa memasak, bagian pangkal dekat akar ini biasanya tidak dipakai memasak. Nah dari potongan pangkal daun bawang yang saya temukan di sampah ini, karena masih memiliki akar, saya terpikirkan untuk menanamnya kembali, siapa tahu bisa tumbuh bagus dan dipanen untuk kemudian dipakai memasak lagi.

Karena saya menemukan beberapa potongan daun bawang, saya mencoba menanamnya di kebun, sebagian saya grounding (menanamnya langsung di tanah) dan sebagian saya tanam di polibag. Kemudian saya rawat, hampir setiap hari saya perhatikan kondisinya, jika tanah agak kering, saya siram dengan air kolam secukupnya, tapi jangan terlalu basah, karena daun bawang ini sepertinya kurang suka dengan yang basah-basah kuyup, karena beberapa pohon yang saya tanam di tanah yang terlalu basah berakhir layu dengan kondisi akar membusuk.

Jika ada hewan yang sekiranya mengganggu pertumbuhannya, baik itu ulat ataupun serangga lainnya, saya singkirkan. Beberapa daun sudah berlubang, saya lihat ternyata ada ulat bersembunyi di dalam rongga daunnya. Dan saya siangi jika ada tumbuhan lain yang tumbuh di sekitarnya, terutama gulma, ini untuk menghindari perebutan nutrisi dari tanah.

Dan alhasil, bawang polong yang ditanam sudah berusia sekitar 2 bulanan menampakan kemolekannya, menggoda untuk dipanen. Walaupun tidak sebagus yang ditanam oleh para petani sayuran, tapi lumayan lah untuk yang amatiran seperti saya. Daunnya cukup hijau, cukup lebat ada beberapa tangkai daunnya dalam satu pohon, bisa dipanen dan dimanfaatkan untuk memasak.

Saturday, February 4, 2023

Teman-teman, Azolla microphylla merupakan tanaman paku yang istimewa karena mampu menambat nitrogen bebas, sehingga memiliki kandungan protein yang tinggi sekitar 30% dari berat kering. Dengan cukup tingginya kandungan protein tersebut, menjadikan azolla microphylla sebagai salah satu alternatif untuk pakan ternak, baik itu sebagai pakan pengganti maupun pakan campuran.

Beberapa sumber yang didapat dari internet, azolla microphylla sudah dipakai oleh beberapa peternak sebagai pakan alternatif untuk ternaknya, baik itu pakan pengganti maupun campuran, diantaranya untuk pakan sapi, kambing, kelinci, ikan, unggas (ayam, bebek, entok), dan lainnya.

Baca juga:
Ternak Azolla Microphylla Di Jerigen Bekas
Azolla Microphylla untuk Pakan Ikan
Menanam Azolla Microphylla di Sawah

Saya sendiri sudah mencobanya sebagai pakan ikan nila, dan memang betul ikan nila sangat lahap memakan azolla microphylla. Sehingga saya berinisiatif untuk membudidayakannya, dalam hal ini saya menggunakan metode jaring apung, dimana saya ternak azolla pada kolam ikan tapi disekat dengan jaring untuk mencegah dimakan oleh ikan.

Kenapa saya letakan jaring apung tersebut di kolam ikan? Alasannya karena keterbatasan lahan, dan supaya azolla tersebut mendapatkan pupuk alami dari kotoran ikan yang ada pada kolam tersebut. Sehingga saya berinisiatif untuk meletakan jaring apung tersebut pada kolam ikan.

Hasilnya cukup bagus, dalam waktu 2-4 pekan, azolla microphylla dapat menutupi semua permukaan jaring apung dengan luas sekitar 1x2 meter. Pertumbuhannya cukup baik, terlihat dari warnanya yang hijau menandakan azolla microphylla tumbuh dengan baik dan sehat walaupun tidak pernah dipupuk apapun. Hal ini mungkin dikarenakan adanya kotoran ikan sebagai pengganti pupuknya. Biasanya saya memanen azolla tersebut satu kali dalam sepekan, saya panen sekitar 30-50% dari total luas permukaannya.

Walaupun cukup mudah, ada beberapa kendala yang saya temukan dalam beternak azolla microphylla dengan metode jaring apung ini, diantaranya: adanya kepiting yuyu yang merobek jaring, sehingga ikan masuk ke dalam jaring dan menghabiskan semua azolla. Kendala lainnya ketika musim hujan, ketika hujan turun dengan deras, membuat air mengalir cepat membawa kotoran ikan yang berguna sebagai pupuk, sehingga pertumbuhan azolla microphylla terlihat kurang bagus pada saat musim hujan.

Dari beberapa kendala tersebut, beternak azolla microphylla dengan metode jaring apung sebaiknya diletakan pada kolam air yang tenang airnya (lebih baik lagi air yang tidak mengalir) dan tidak adanya hama pengganggu seperti kepiting yuyu atau lainnya yang bisa merobek jaring dan atau mengganggu pertumbuhan azolla microphylla.

Saturday, January 28, 2023

Halo teman-teman ketemu lagi di blog saya ya, semoga teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat dan tak kurang satu apapun, aamiin. Nah teman-teman, pada tulisan kali ini saya akan mengoceh tentang tanaman terung-terungan atau Bahasa kerennya Solanaceae, yaitu tentang tanaman takokak (Solanum torvum) dan tanaman leunca atau ranti atau terung hitam (Solanum nigrum).

takokakleunca

Teman-teman, pada beberapa tulisan yang lalu saya sudah menulis tentang tanaman takokak (Solanum torvum) tanaman liar segudang manfaat, karena banyak sekali mengandung zat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Serta tulisan kuliner takokak, dimana didalamnya saya mengoceh tentang berbagai macam olahan kuliner berbahan takokak, mulai dari tumis, sampai sayur.

 

Baca juga:
Inilah Kuliner Takokak, Si Terung Pipit yang Nikmat dan Kaya Manfaat
Takokak, Tanaman Liar Segudang Manfaat

 

Nah pada tulisan kali ini, saya ingin mengoceh membandingkan antara takokak dan leunca, kenapa saya membandingkan antara takokak dan leunca? Karena menarik mengamati kesamaan/kemiripan dan perbedaan pada buahnya yang bergerombol, ya bisa dibilang mirip tapi berbeda.

 

Langsung saja ya teman-teman, saya awali dengan membandingkan dari batang pohonnya. Pohon takokak memiliki batang yang berkayu, bisa menjulang tinggi hingga 2-3 meter, berbulu dan berduri, mirip dengan pohon terung, hanya saja pohon terung lebih pendek. Sedangkan untuk leunca memiliki pohon yang pendek, kurang dari 1 meter, tidak berkayu dan tidak berbulu.

takokak

Sedangkan jika mengamati daunnya, pohon takokak memiliki daun yang lebar dan besar, sekitar 20-25 cm, memiliki bulu halus pada permukaan daunnya, mirip seperti daun pohon terung. Berbeda dengan leunca yang memiliki daun yang lebih kecil hanya sekitar 5-8 cm, dan tidak berbulu.

 

Berikutnya membandingkan bagian buahnya, takokak memiliki buah yang lebih besar dari leunca, sekitar diameter 1 cm, sedangkan leunca memiliki diameter dibawah 1 cm. Kulit buah takokak lebih tebal dari kulit buah leunca, sehingga jika ingin memasak buah takokak harus lebih lama dibandingkan memasak buah leunca, agar empuk. Untuk rasa, secara sekilas hampir mirip, hanya saja rasa buah takokak cenderung agak sedikit pahit, sedangkan leunca memiliki rasa yang cenderung sedikit manis. Jika matang, buah takokak akan berwarna menguning, sedangkan leunca akan berwarna hitam.

takokak matang warna kuningleunca matang warna hitam

Demikian teman-teman perbandingan secara fisik antara tanaman takokak dan leunca, semoga bermanfaat untuk kita semua ya tulisan ini. Jangan lupa menanam ya teman-teman, karena dengan menanam, berarti kita membangun pabrik oksigen yang sangat bermanfaat untuk kehidupan.

Tuesday, December 6, 2022

Hai teman-teman apa kabarnya? semoga selalu dalam keadan baik, sehat, dan tak kurang satu apapun. Teman-teman, pada postingan kali ini saya akan membagikan cerita tentang buah takokak atau cepokak atau terung pipit, bahasa kerennya solanum torvum.

buah takokak
 

Ada cerita apa tentang buah takokak? ceritanya tentang sedikit melipir dari bahasan perkebunan nih teman-teman, tapi masih ada hubungannya lah dengan hasil kebun, yaitu tentang kuliner hasil kebun, jeng jeng jeng kuliner buah takokak. Penasaran dengan ceritanya? Baca sampai akhir ya, please!!!

 

Begini teman-teman, istri biasanya masak leunca sambal oncom, yaitu sambal oncom yang diberi tambahan leunca di dalamnya. Tahu kan buah leunca? kalau di daerah lain biasanya disebut juga dengan ranti, nah leunca ini mirip banget dengan takokak, hanya saja takokak berukuran lebih besar dari leunca.

 

Suatu hari istri mau membuat leunca sambal oncom, tapi pas belanja di warung deket rumah ternyata leunca-nya tinggal satu bungkus, kurang banyak dari bahan yang dibutuhkan. Tetiba istri punya ide untuk menambahkan takokak pada kekurangan bahan tersebut, akhirna dipetiklah buah takokak yang ada di kebun secukupnya. Kemudian istri memasaknya menjadi disatukan dengan leunca sambal oncom, tapi kebanyakan takokaknya dari pada leuncanya, jadinya lebih cenderung menjadi takokak sambal oncom.

takokak sambal oncom
 

Apakah teman-teman sudah ada yang pernah makan takokak sambal oncom? Rasanya bagaimana? sama gak seperti leunca sambal oncom? yang saya rasakan dari masakan takokak sambal oncom yang dibikin sama istri, secara dominan hampir sama seperti leunca sambal oncom ternyata teman-teman, nikmat. Ada perbedaannya sich teman-teman, yaitu di tekstur kulitnya takokak lebih keras daripada leunca, karena kulit buah takokak lebih tebal daripada kulit buah leunca, sehingga perlu memasaknya lebih lama supaya mendapatkan tekstur yang empuk.


Baca juga:
Perbandingan Takokak dan Leunca, Mirip tapi Berbeda
Takokak, Tanaman Liar Segudang Manfaat


Dari beberapa info yang didapatkan, selain bisa dimasak menjadi takokak sambal oncom, ternyata buah takokak juga bisa dijadikan beberapa kuliner lho teman-teman, diantaranya: untuk lalapan (seperti halnya leunca, untuk lalapan cocol ke sambal terasi), oseng takokak, tumis takokak, sayur lodeh takokak, dan masih banyak lagi olahan lainnya. Dengan banyaknya macam olahan kuliner dan khasiat dari buah takokak, kita bisa sehat dengan cara enak. Bagaimana, teman-teman tertarik?